SPESIAL: Sepuluh Alasan Kegagalan Chelsea Di Liga Champions
Inilah sepuluh alasan masuk akal di balik kegagalan Chelsea berjaya di Liga Champions musim ini.
Oleh Agung Harsya
22 Mar 2010 15:31:00
4Share
Buzz It
Champions League: Chelsea London - Inter, Didier Drogba, Wolfgang Stark (Getty Images)
Galeri Foto
Perbesar
Champions League: Chelsea London - Inter, Didier Drogba, Wolfgang Stark (Getty Images)
Hal-Hal Terkait
Tim
* Chelsea
* Inter Milan
Pemain
* Yury Zhirkov
* Nicolas Anelka
* Didier Drogba
* Frank Lampard
* José Mario Mourinho
* Michael Ballack
* Michael Essien
* Florent Malouda
* Jon Obi Mikel
* Alex
* Petr Cech
* Branislav Ivanovic
* John Terry
* Carlo Ancelotti
* Joe Cole
* Salomon Kalou
Chelsea harus mengubur ambisi tinggi di Liga Champions setelah disingkirkan Inter Milan dengan skor agregat 3-1 pada babak 16 besar pekan lalu.
Menurut Alex Diamond, Koresponden GOAL.com untuk Chelsea, inilah sepuluh alasan kegagalan Chelsea, tanpa berdasarkan urutan pemeringkatan:
1. Taktik Carlo Ancelotti mudah ditebak
Miskin inovasi dan keputusan Ancelotti memainkan Florent Malouda sebagai bek kiri malah mendatangkan bencana. Ancelotti memang dipusingkan masalah cedera, tapi pada laga kedua dia punya lebih banyak pilihan pemain. Itupun masih dapat diantisipasi Jose Mourinho yang mampu mengadaptasi Inter dengan baik. Frank Lampard dan Michael Ballack tak banyak bicara di lini tengah, sedangkan Branko Ivanovic dan Yuri Zhirkov terus menerus diteror empat pemain Inter yang bernaluri menyerang.
2. Absennya Michael Essien
Saat melawan West Ham United pada pertandingan sebelumnya, John Obi Mikel tampil bagus, tapi saat menghadapi Inter Milan dia mengecewakan. Wesley Sneijder membuat Mikel kerepotan. Kalau saja Essien bisa bermain, keadaan bisa jadi berbeda. Essien memiliki energi dan kemampuan bermain yang berharga di kancah Eropa.
3. Keputusan wasit yang tidak berpihak
Laga pertama di Giuseppe Meazza menunjukkan, wasit Manuel Mejuto Gonzalez tidak meberikan penalti padahal jelas-jelas Salomon Kalou dilanggar. Pada laga kedua Wolfgang Stark tampi lebih baik, tapi setidaknya Didier Drogba punya satu peluang memperoleh penalti. Tidak ada skandal -- tidak ada lagi insiden Tom Henning Ovrebo -- tapi patut disesalkan fans Chelsea.
4. Kelemahan di lini pertahanan
Kelengahan John Terry membuat Diego Milito mencetak gol pembuka yang menentukan hasil akhir laga pertama. Pada laga kedua, kesalahan di lini belakang jelas terlihat. Terry tampil baik, tapi tak lebih. Alex malah salah posisi sehingga membuat Samuel Eto'o on-side dan Ivanovic tak sanggup menghadang kecepatan penyerang asal Kamerun itu. Zhirkov tampil gugup menghadapi Inter. Untunglah Ross Turnbull tidak tampil gugup juga.
5. Reaksi buruk usai kebobolan
Musim lalu, saat keputusan Ovrebo dianggap merugikan mereka, Chelsea mulai kehilangan fokus pada permainan. Skenario ini terjadi lagi musim ini. Drogba meraung kepada wasit pada babak pertama dan sekali lagi Terry tampak memprotes keputusan wasit begitu pertandingan berakhir. Lebih baik Chelsea mengubah tabiat ini menjadi penampilan yang lebih baik di Eropa. Sayang jika kualitas mereka menguap begitu saja.
6. Pemain bernama besar tampil buruk
Chelsea bisa mencontoh pemain Inter yang memberikan kontribusi penting untuk timnya. Sneijder menyuntikkan kreativitas di lini tengah Inter, sedangkan Lucio sukses memadamkan pergerakan Drogba. Sebaliknya, Terry dan Lampard melempem. Hanya Malouda yang menunjukkan semangat bermain positif. Itupun belum cukup untuk memenangi sebuah laga penting Eropa.
7. Strategi pergantian pemain yang gagal
Ketika formasi 4-3-3 miliknya gampang ditebak, Ancelotti tidak melakukan pergantian pemain yang mengesankan. Seperti mustahil bagi Ancelotti untuk membalas strategi Mourinho. Duel kedua tim selayaknya pertandingan catur saja. Joe Cole tidak berkutik dan malah memberikan kesempatan kepada Javier Zanetti untuk membantu serangan. Masuknya Kalou juga tak banyak mengubah pertandingan.
8. Ada apa dengan Nicolas Anelka?
Sepanjang musim, ketika Drogba tampil sebagai striker tunggal atau berdampingan bersama Anelka, pemain bertahan lawan tak memiliki kualitas tinggi. Drogba dan Anelka merajalela di pertahanan lawan yang lebih inferior, tapi tak berkutik menghadapi gerendel pertahanan Inter yang dikawal Lucio dan Walter Samuel. Anelka seharusnya membantu kerja Drogba, tapi kerap terpencil sendirian dan tak mampu terlibat dalam permainan. Setelah penampilan awal musim yang baik, Ancelotti harus mengevaluasi penggunaan dua pemain depannya ini.
9. Tidak ada investasi, kemajuan skuad terhambat
Keputusan Roman Abramovich untuk memperketat anggaran belanja klub secara tidak langsung turut mempengaruhi kegagalan Chelsea di Liga Champions. Pembelian Drogba, Lampard, Ballack, Essien, dan Petr Cech dilakukan ketika Chelsea mengejar gelar Liga Primer Inggris 2005 dan 2006. Jika ada suntikan segar pemain baru, seperti misalnya Sergio Aguero atau Alexandre Pato, mungkin penampilan Chelsea berubah. Ancelotti saat ini harus puas dengan penampilan Kalou dan Cole, yang mulai tampil stagnan. Kalau Abramovich masih berambisi merebut gelar juara Liga Champions musim depan, segera lakukan investasi pemain baru.
10. Efek Jose Mourinho
Pada akhirnya, faktor ini tak bisa dilepaskan. The Special One. Nostalgia dengan sang mantan manajer membuat perhatian pemain Chelsea terbelah. Ketika mereka bilang ingin fokus untuk menang, tapi pertahanan yang ceroboh dan protes konstan kepada wasit menunjukkan hal yang sebaliknya. Efek Mourinho tidak sampai di sini saja. Pada laga pertama, dia mampu memanfaatkan krisis cedera Chelsea jadi keuntungan buat Inter. Begitupun ketika Mourinho memanfaatkan perjalanan ke Stamford Bridge dengan mengantisipasi setiap langkah Ancelotti. Mourunho bahkan berkelakar dengan Ancelotti pada pra-pertandingan. Gol Eto'o menentukan kemenangan Inter, tapi taktik Mourinho memberi jaminan jalan menuju perempat-final. Kalau kalah, mungkin dia kehilangan julukannya, tapi sekali lagi Jose membuktikan kenapa dia disebut The Special One.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
bner banget, ,
BalasHapusHayyahh ..koe sii sneng bgt mbeg ikhi .
BalasHapus